Program CNC adalah sejumlah urutan perintah logis yang disusun dengan kode-kode huruf dan angka yang bisa dimengerti oleh unit kontrol mesin. Program CNC dibuat khusus untuk suatu mesin tertentu dan untuk pembuatan produk tertentu. Program CNC di dalamnya terdiri dari sejumlah kode-kode perintah yang tersusun dalam bentuk kombinasi huruf dan angka. Kode berupa huruf, misalnya N, G, M, F. Ini disebut adres. Suatu kode huruf yang di belakangnya diikuti angka (kombinasi huruf dan angka) disebut “kata” (word). Gabungan dari beberapa kata disebut “blok”.
Di dalam sebuah program CNC satu tahapan perintah ditulis dalam satu baris, berarti “blok” adalah gabungan beberapa kata yang ditulis dalam satu baris program. Komputer (unit kontrol) mesin membaca dan menjalankan program per blok, bukan per kata.
Sistem Persumbuan
Untuk mesin bubut, karena sumbu poros utamanya mendatar, maka sumbu Z adalah sumbu memanjang dari alas mesin bubut, sedang sumbu X adalah arah yang melintang (lihat gambar)
Metoda Pemrograman
Metoda Pemrograman terdiri dari 2 macam yaitu:
a) Pemrograman harga Absolut Pada pemrograman harga absolute, titik-titik yang harus dicapai oleh pahat dinyatakan dari 1 titik nol.
b) Pemrograman harga Inkremental Pada pemrograman harga incremental, titik-titik yang harus dicapai oleh pahat dinyatakan dari beberapa titik nol (referensi). Titik akhir pergerakan setiap pahat merupakan titik referensi untuk gerakanberikutnya.
Pemrograman mesin NC/CNC
Pemrograman pada mesin bubut CNC pada dasarnya menentukan koordinat akhir setiap gerakan pahat saat penyayatan. Untuk perintah eretan memanjang digunakan Z dan untuk perintah melintang digunakan X. Untuk penetapan arah digunakan tanda positif (+) dan tanda negative (-).
Perintah yang sering digunakan untuk membentuk kontur benda diantaranya adalah :
1) Kontur lurus (gerak lurus)
Gerak lurus dapat dilakukan dengan 3 perintah yaitu :
a) G 00, gerakan ini mempunyai kecepatan gerakan 700 mm/menit. Untuk itu perintah ini hanya digunakan untuk gerak pemosisian tanpa pemakanan. Format yang digunakan N…/G 00/X± …/Z± …
a) G 01, kecepatan gerakan dapat diatur sesuai kebutuhan. Perintah ini digunakan untuk gerakan lurus satu kali jalan. Format yang digunakan N…/G 00/X± …/Z± …/F …
b) c) G 84, perintah ini menghasilkan siklus pembubutan memanjang yang merupakan gabungan dari perintah G 00 dan G01.
c) d) G 86, gerakan yang dihasilkan perintah ini sama dengan G 84, benda adalah gerak pemakanan dilakukan arah melintang. Siklus ini dikatakan juga siklus pembubutan alur.
2) Kontur melengkung
Gerak melengkung (melingkar) dapat dilakukan dengan perintah G 02 untuk gerakan searah jarum jam dan G 03 untuk berlawanan dengan jarum jam. Untuk menyatakan searah jarum jam atau berlawanan, harus ditetapkan arah pengamatannya. Untuk mesin bubut CNC arah pengamatan diambil dari arah mata pahat. Format yang dimasukkan ada 2 kemungkinan yaitu :
(a) jika busur lingkaran membentuk sudut 90° adalah N…/ 0302GG/X± …/Z± …/F …
(b) jika busur lingkaran kurang dari 90° setelah format diatas ditambahkan N…/M 99/I± …/K± ….
3) Kontur ulir
Untuk membuat ulir dapat dilakukan dengan 2 perintah yaitu :
(a) G 33 untuk pemrograman satu kali jalannya pemotongan. Penyelaman dan penarikan kembali dilakukan dengan pemrograman G 00 atau G 01. Format yang digunakan N…/G 33/Z± …/K …
(b) G 78 untuk siklus ulir. Pada perintah ini, setelah ulir terbentuk posisi pahat akan kembali pada posisi awal saat perintah G 78 di input. Format yang digunakan N…/G 78/X± …/Z± …/K …/H …
Sama pada perintah G 84 dan G 86, jika fungsi H tidak diberi harga, maka proses pemotongan ulir dilakukan satu kali jalan.
) Proses pengeboran
Proses pengeboran dapat dilakukan dengan 4 perintah yaitu :
(a) G 73 untuk siklus pengeboran dengan pemutusan tatal. Langkah kerja siklus ini adalah setiap gerakan maju 2 mm, bor akan kembali sebesar 0,2 mm. Gerakan ini terus dilakukan sampai kedalaman lubang yang dikehendaki tercapai. Format yang digunakan adalah N…/G 73/Z± …/F …
(b) G 81 untuk siklus pengeboran yaitu proses pengeboran akan berlangsung sampai titik tujuan dan setelah itu kembali ke posisi awal perintah G 81. Format yang digunakan N…/G 81/Z± …/F …
(c) G 82 untuk siklus pengeboran dengan tinggal diam.
(d) G 83 untuk siklus pengeboran dengan pe-narikan. Gerakan ini dilakukan untuk menge-luarkan tatal bekas pengeboran keluar dari lubang. Format yang di-gunakan N…/G 83/Z± …/F …
5) Proses pereameran
Proses reamer pada dasarnya sama dengan proses bor, bedanya bahwa reamer adalah untuk memperhalus permukaan dan membuat ukuran lubang presisi. Siklus reamer ada 2 macam yaitu (a) setelah proses sampai ukuran yang dikehendaki, reamer kembali. Format yang digunakan N…/G 85/Z± …/F … (b) siklus reamer tinggal diam. Pada siklus ini sebelum reamer kembali, proses berhenti beberapa saat dengan reamer tetap berputar lalu kembali. Format yang digunakan N…/G 89/Z± …/F …
6) Proses pembubutan melintang untuk faceing, perintah yang digunakan N…/G 88/Z± …/F …/H …
Selain yang telah dikemukakan di atas, perintah-perintah yang harus diingat dalam pemrograman mesin CNC adalah :
1) Perintah G 92 (pencatatan penetapan). Perintah ini digunakan untuk memindahkan titik nol referensi benda kerja terhadap titik nol referensi tool. Jika perintah ini yang digunakan mengawali pemrograman, secara otomatis metode pemrograman absolute.
2) Perintah G 90 untuk pemrograman absolute atau G 91 untuk pemrograman incremental.
3) Perintah M 02 atau M 03 untuk memerintahkan spindle utama berputar.
4) Perintah M 06 apabila menggunakan tool lebih dari 1 jenis.
5) Perintah M 05 untuk menghentikan putaran sumbu utama
6) Perintah M 30 untuk mengakhiri program.